Saya bukanlah seniman, sejarahwan ataupun budayawan, tetapi
saya hanyalah salah satu dari masyarakat bangsa karo yang mencintai budaya
karo, melalui tulisan ini saya ingin lebih memperkenalkan suku karo kepada
khalayak umum dan juga sebagai sarana bagi saya untuk lebih memahami budaya
dari suku saya sendiri.karena dengan membuat tulisan ini saya harus membaca
banyak artikel & buku mengenai suku karo
Seperti kita
ketahui, rumah adat karo adalah rumah yang sangat unik, selain Tahan Gempa dan
desain arsitekturnya yang sangat mengagumkan, rumah adat karo juga dihiasi dengan
berbagai ornamen yang menarik. Apa yang dimaksud dengan Ornamen ?, Ornamen
berasal dari bahasa Yunani dari kata ‘’ornare’’ yang artinya hiasan atau
perhiasan. Ornamen atau ragam hias itu sendiri terdiri berbagai jenis motif.
Ornamen tersebut dibuat untuk menghias suatu bidang atau benda,sehingga benda tersebut
menjadi indah. Contohnya hiasan kulit, buku, piagam, kain batik, vas
bunga, dll. Pada mulanya ornament tersebut berupa garis lurus, garis patah,
garis miring, garis Sejajar, garis lengkung, dan sebagainya yang kemudian
berkembang menjadi Bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam coraknya.
Ornamen pada rumah adat karo merupakan
suatu desain tradisional yang bernilai tinggi, berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat dan juga sebagai Simbol dan Kearifan Lokal. Oornamen pada rumah adat
karo dibuat atau diletakkan pada bagian depan rumah (ayo-ayo), bagian dapur (dapur-dapur),
dan pada bagian dinding(derpih). Selain itu pada atap rumah pasti akan
deiletakkan dua atau empat kepala kerbau lengkap dengan tanduknya, kepala dan
tanduk kerbau ini dipercaya sebagai lambang kekuatan pada masyarakat karo.
Ornamen tersebut meliputi :
1.
Ornamen Pengeret – eret
Seperti gambar
diatas, pengeret – eret berbentuk cicak dengan dua kepala ke arah kanan dan
kiri. Ornament ini berfungsi sebagai kekuatan untuk menolak bala, ancaman dari
roh jahat terhadap penghuni/pemilik rumah dan juga untuk persatuan keluarga.
Ornament ini terbuat dari anyaman ijuk dan diikatkan kebagian dinding depan
rumah sebagai pengganti dari paku.
2.
Ornamen Tapak Raja Sulaiman
Tapak sulaiman
bermotif geometris yang membentuk segi empat dan disetiap sisinya membentuk
simpul. Nama ornament ini diambil dari nama seorang raja yang dianggap sakti,
dihormati dan ditakuti oleh makhluk – makhluk jahat. Ornamen Tapak Raja
Sulaiman dipercaya dapat menolong
masyarakat karo agar terhindar dari ancaman niat jahat, baik yang datang secara
nyata maupun tidak nyata. Ornamen ini memilikimakna kekeluargaan dan kekuatan.
3.
Ornamen Tupak Salah
silima – lima
Motif ornamen berupa garis menyilang yang
membentuk gambar bintang di langit. Ornamen ini melambangkan kekeluargaan merga
silima sebagai sistem sosial masyarakat Karo yang utuh dan dihormati. Kesatuan
dimaknai sebagai kekuatan karena kekuatan masyarakat Karo pada hakikatnya
terletak pada kebersamaan yang dibangun. Kelima merga tersebut adalah merga
induk yang diikat oleh struktur sosial dan tak terpisahkan antara satu dengan
yang lainnya. Fungsi ornamen tak lain sebagai penolak niat jahat dari adanya
keinginan yang hendak mengganggu keutuhan merga silima.
4.
Ornamen Desa Siwaluh
Bentuknya bergeometris, membentuk seperti
bintang dengan delapan bagian yang berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin, ornament
ini juga berfungsi untuk menentukan arah yang baik dan buruk. Kedelapan penjuru
mata angin tersebut adalah sebagai berikut :
-
Purba : Timur,
-
Aguni : Tenggara,
-
Daksina : Selatan,
-
Nariti :
Barat Daya,
-
Pustima :
Barat,
-
Mangabiya: Barat Laut,
-
Utara : Utara,
-
Irisen :
Timur Laut
5.
Ornamen Bindu Matagah
Bentuk dasarnya berupa gambar garis yang
membentuk garis silang dan memutar semua garis tersebut saling terhubung, simbol
ini berfungsi untuk menyingkirkan hal – hal yang tidak baik, agar terhindar
dari binatang buas . Bindu Matagah juga adalah simbol dari istri Raja Sulaiman
yang ada hubungannya dengan kekuatan batin.
Selain ornamen
– ornamen di atas masyarakat karo juga masih memiliki banyak ornamen lainnya
seperti :
Ornamen
Ipen-ipen, Ornamen Para-para/Gundur Mangalata, Oranamen Tanduk Kerbo Payung, Oranamen
Bendi-bendi, Ornamen Tampuk-tampuk
Pinang, Ornamen Pucuk Merbung, Ornamen Tulak Paku Petundal, Ornamen Tutup Dadu
dan Cimba Lau, Ornamen Bindu Matoguh, dan lainnya. Pada masyarakat karo semua ornamen
tersebut memiliki makna dan fungsi masing masing dan semua nya itu adalah
merupakan lambang/simbol dari kearifan local masyarakat karo
Mejuah-juah Sob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar